Minggu, 22 Maret 2020

Peristiwa Penting Menjelang Kemerdekaan

  1. Menyerahnya Jepang terhadap Sekutu
Penyerahan Jepang terhadap sekutu terjadi setelah peristiwa pengeboman di Nagasaki dan Hiroshima. Pengeboman di Hiroshima terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945, sedangkan di Nagasaki beberapa hari kemudian teparnya tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut diketahui lebih dari 14.000 penduduk setempat menjadi korban.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Moh, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabari bahwa pasukan Jepang sedang dalam tahap menuju kehancuran. Pihak Jepang sendiri memberi informasi bahwa pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1945.
Ketika peristiwa tersebut terjadi, meski disembunyikan oleh pihak Jepang, kabar tetap beredar bahwa pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia secepatnya. Hal ini dikarenakan Sutan Syahrir mendengar berita melalui radio bahwa Jepang telah menyerah kepada pihak sekutu. Baca juga Sejarah organisasi islam di indonesia dan Perang gerilya indonesia.
Setelah itu Syahrir memberitahukan kepada Chairil Anwar bahwa Nagasaki telah dibom atom dan juga Jepang telah menerima ultimatum menyerah. Dengan informasi tersebut para pejuang bawah tanah kemudian bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka bahkan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah dari Jepang.
  1. Peristiwa Rengasdengklok


Pada tanggal 14 Agustus 1945 Soekarno, Moh, Hatta, dan Radiman kembali ke tanah air. ketika itu pihak dari Sutan Syahrir, Chaerul Saleh, Wikana, dan Darwis mendesak mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi usul tersebut ditolak oleh Soekarno dan Hatta. Mereka beranggapan bahwa pengambilan keputusan secara mendadak untuk  memproklamasikan kemerdekaan hanya akan menyebabkan pertumpahan darah, karena kekuasaan Jepang belum diambil secara penuh oleh Indonesia.
Perbedaan pendapat ini kemudian terjadi di antara dua kubu yang dikenal sebagai golongan muda dan tua. Golongan muda pada pihak Sutan Sjahrir dan golongan tua pihak Soekarno dan Moh. Hatta. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya sejarah peristiwa Rengasdengklok. Lalu pada tanggal 15 Agustus 1945 para golongan muda membawa Soekarno dan Moh Hatta ke Rengasdengklok. Penculikan ini bertujuan untuk mengamankan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang dan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan.
  1. Proses Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Peristiwa Rengasdengklok berhasil menggugah pendirian dari Soekarno dan Moh. Hatta. Gejolak dan desakan dari golongan muda masih terus terjadi dan akhirnya diadakanlah pertemuan PPKI di rumah Laksamana Maeda, Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang Rumah beliau dianggap menjadi tempat yang paling aman untuk melakukan perumusan teks proklamasi. Rapat tersebut bertujuan untuk merumuskan teks proklamasi yang dihadari oleh pihak dari golongan tua dan golongan muda pada tanggal 16 Agustus 1945.
Perumusan teks proklamasi benar-benar sangat singkat. Setelah rapat yang diselenggarakan oleh Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebardjo selesai, akhirnya tersusunlah naskah teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno sendiri. Teks tersebut juga telah disetujui oleh pihak dari golongan tua dan golongan muda. Perlu juga diketahui bahwa sebelum akhirnya disetujui teks tersebut mengalami beberapa perubahan. Lalu dengan disaksikan semua pihak yang hadir, Soekarno menandatangani teks proklamasi.
  1. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Setelah perumusan teks proklamasi, keesokan harinya yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dengan dihadiri oleh para tokoh proklamator kemerdekaan indonesia dan juga seluruh rakyat Indonesia yang ingin menyaksikan hasil dari perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia, akhirnya Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Upacara pembacaan teks proklamasi diadakan di halaman depan rumah kediaman Soekarno tepatnya di jalan Pegangsaan Timur Nomer 56. Prosesi tersebut berjalan dengan sangat lancar dengan beberapa susunan acara yang juga telah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah  pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan oleh beberapa walikota yaitu Suwiryo dan dr. Muwardi.
Itulah Sejarah Kemerdekaan Indonesia Lengkap sampai akhirnya proklamasi diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun telah dinyatakan secara resmi bebas dari belenggu penjajah, sejatinya hari itu tantangan besar telah menanti bangsa Indonesia yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan negara.
edited by: Fitri Ria Nur A.
Daftar Pustaka
sejarahlengkap.com

Kamis, 19 Maret 2020

Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia

RANGKUMAN 
Indonesia dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah dicari bangsa Eropa karena manfaatnya sebagai penghangat dan bisa dijadikan pengawet makanan. Selain karena harganya yang mahal, memiliki rempah-rempah juga menjadi simbol kejayaan seorang raja pada saat itu. Dari faktor-faktor itu, banyak Bangsa Eropa yang berusaha untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah, salah satunya Indonesia.
Portugis
Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra dan sampai di Tanjung Harapan, Afrika Selatan, pada 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang sampai di Gowa (India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa rempah-rempah. Portugis pun semakin gigih dalam mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu, Portugis melanjutkan ekspedisi ke timur yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque untuk menguasai Malaka. Ia berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara pada 10 Agustus 1511.

Spanyol
Orang Spanyol yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus. Ia berlayar ke arah barat melewati Samudra Atlantik sesuai Perjanjian Tordesillas menuju India sekitar tahun 1492-1502. Ternyata ada kesalahan, karena sebenarnya ia sampai di benua Amerika; yang ia pikir adalah India. Penjelajahan berikutnya dilakukan Magelhaens dari Spanyol ke barat daya melintasi Samudra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika, kemudian melewati Samudera Pasifik dan mendarat di Filipina pada tahun 1521. Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan karena dirinya berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat. Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan Sebastian del Cano. Pada 1521, Sebastian del Cano berhasil berlabuh di Tidore, namun kedatangan mereka dianggap melanggar Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan permasalahan keduanya, Portugis dan Spanyol melakukan Perjanjian Saragosa pada 1529.
Belanda
Pada 1596, Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Sikap Belanda yang kurang ramah dan berusaha memonopoli perdagangan di Banten membuat Sultan Banten saat itu marah. Akibatnya, ekspedisi ini terbilang gagal. Sekitar 1598-1600, pedagang Belanda mulai berdatangan kembali. Kedatangannya kali ini dipimpin Jacob van Neck. Ia berhasil mendarat di Maluku dan membawa rempah-rempah. Keberhasilan van Neck menyebabkan semakin banyak pedagang Belanda datang ke Indonesia.
Inggris
Masuknya bangsa Inggris ke Indonesia juga bertujuan mencari rempah-rempah. Tokoh penjelajahnya adalah Sir Henry Middleton dan James Cook. Henry Middleton mulai menjelajah di tahun 1604 dari Inggris menyusuri perairan Cabo da Roca (Portugal) dan Pulau Canary. Henry Middleton lanjut menuju perairan Afrika Selatan hingga Samudra Hindia. Ia sampai di Sumatra, lalu menuju Banten di akhir 1604. Ia berlayar ke Ambon (1605) lalu ke Ternate serta Tidore dan mendapat rempah-rempah, seperti lada dan cengkeh. Sedangkan ada James Cook sampai ke Batavia tahun 1770, setelah dari Australia.

Daftar Pustaka
blog.ruangguru

Peristiwa Penting Menjelang Kemerdekaan

Menyerahnya Jepang terhadap Sekutu Penyerahan Jepang terhadap sekutu terjadi setelah peristiwa pengeboman di Nagasaki dan Hiroshima. Pen...